Wednesday, May 17, 2017

“BOL CELENG” Spesial Bagi Para……


Di dunia mistik Bali sering ada ungkapan “segseg jit baan bawang apang sing sesep liak bol e” (sumbat lubang anus agar “bol” tidak dihisap). Dalam pertunjukan magis sering ada lelucon celuluk “ngong paling demen nyesep bol muda” (aku –celuluk- paling suka menghisap “bol” muda). Sering pula liak-liak gentayangan mengatakan dengan bahasa “sesep bolne” (hisap “bol”). Demikian sering terdengar. Ungkapan ini menyiratkan bahwa liak suka dengan “bol”.
Apa itu bol?... Bahasa latinnya “rectum” / dubur. “Ngisep bol” artinya menyedot dubur agar terjulur keluar (bol meloglod : bahasa Bali). “Nyesep bol” oleh para liak maksudnya menyedot energy seseorang melalui lubang anus, orang itu jadi sakit, makin lemah. Oleh sebab itu para tetua menyarankan anak cucunya untuk membekali diri dengan bawang merah. Konon bawang merah sangat disukai oleh para liak, sehingga liak tak menghisap bol lagi. Bisa juga bawang putih yang baunya sangat disukai liak. Atau pakai jangu dan mesui, dengan harapan liak tidak nyaman bagaikan dekat bara api, lalu menjauh. Bol sebagai pintu untuk menyedot energi menjadi terhindar. kanduksupatra.blogspot.com
Artinya di dalam dunia penestian / liak ugig, hidangan bol sangatlah lezat. Konon liak berlomba untuk menyantap bol. Apalagi liak kelas “pemoroan” (kelas ecek - ecek) yang masih suka yang busuk-busuk seperti bangkai anjing, bangke dongkang, bangke lindung, serta bol yang sudah tentu baunya bengu. Ini adalah liak cengengesan tapi jailnya tak kepalang.
Dalam pertunjukan calonarang kerapkali dibuatkan sesaji yang berisi bermacam - macam segehan (nasi) dilengkapi dengan iwak (lauk) daging mentah, disertai bumbu bawang jae, dll. Seringkali dilengkapi dengan “bol celeng” mentah dan segar. “Bol celeng” dengan segala kelengkapannya disuguhkan bagi para “bregala-bregala” (gerombolan niskala), para bebhutan yang datang saat pertunjukan, tak terkecuali para liak pemoroan. Suguhan ini diletakkan di sekitar arena pementasan. Harapannya ketika laskar liak atau laskar niskala menyerang, maka yang akan disasar pertama adalah bol celeng yang sudah disajikan. Lalu liak tak lagi menyasar bol pemain calonarang, bol balian ngundang – ngundang, bol “bangke matah”, termasuk penonton. Bol celeng bagaikan hidangan “prasmanan” yang special bagi para liak. Setelah menyantap bol celeng, liak akan “wareg” / kenyang dan puas. Tak bergentayangan, tak menyasar bol manusia, amanlah pertunjukan. kanduksupatra.blogspot.com
Penyajian bol celeng ini adalah langkah antisipatif dalam situasi terburuk, para liak yang diundang datang secara bersamaan dengan kekuatan besar. Mereka perlu dijamu dengan hidangan istimewa berupa “bol celeng nasi bawang jae”, dll. Ueennaeee… poollll…. Demikian para liak berkomentar. Ampura. Yang punya gambar mohon pinjam untuk ilustrasi. Suksma.
#BolCeleng #LaskarLiak #LaskarNiskala #MistikBali #BudayaBali
#OriginalArtikelByKandukSupatra kanduksupatra.blogspot.com

No comments:

Post a Comment