Friday, January 13, 2017

ENGKIK… ENGKIK… ENGKIRR…. Misteri burung KEDASIH menjelang Sasih KEDASA




 kanduksupatra.blogspot.com. Pernah mendengar suara burung yang menjerit rada - rada sedih memelas di kejauhan, berbunyi engkikkk… engkkiiikkk…. Engkkiiiiirrrrrr…..? Suaranya mengundang rasa iba. Kadangkala di siang hari, pagi hari bahkan pada malam hari. Burung ini dalam bahasa Indonesianya disebut Burung Kedasih.
            Rupa dari burung ini mirip seperti burung crukcuk. Biasanya burung ini muncul ketika angin barat berhembus kencang dan membawa hujan. Kurang lebih sekitar Februari, Maret, atau April. Bahkan bagi tetua Bali, terdengarnya suara burung ini, pertanda Sasih Kedasa suddah tiba. Sasih yang baik untuk melakukan upacara. kanduksupatra.blogspot.com
Kemunculannya yang misterius setiap setahun ini melahirkan berbagai mitos yang menyertai burung ini. Konon burung ini sedang bersedih tatkala melahirkan anaknya. Karena si anak akan lahir lewat dada si induk. Dada si induk terbelah dan mati. Si burung Kedasih bersedih meninggalkan anaknya yang baru lahir, tak tahu siapa yang akan mengasuh. Kedatangan kematiannya inilah yang diratapi burung Kedasih dengan alunan suara yang sedih, engkikkkk…  engkiikk… engkkiiiiiirrrrrrr……….
            Misteri lain mengisahkan bahwa burung ini adalah penjelmaan dari atma kesasar (roh-roh gentayangan). Roh-roh ini tak tahu dimana dirinya, mereka kebingungan, ketakutan, dan sedih. Jeritan rintih pedih atma kesasar tersebut terdengar dalam suara burung Kedasih. Engkikk… Engkikkk… Engkirrrr…….
            Kuatnya mitos yang menyelimuti suara burung Kedasih ini, membuat orang yang mendengarkan suara burung itu menjadi terbawa-bawa angannya ke hal-hal yang bersifat seram, ngeri, kesedihan roh-roh gentayangan, dll. Inilah yang menyebabkan kehadiran suara burung ini menjadi misteri, ditambah lagi burungnya jarang terlihat. kanduksupatra.blogspot.com
 Terlepas dari mitos yang berkembang secara turun temurun di masyarakat, bagaimana sebenarnya burung ini?. Burung ini adalah burung biasa dengan suara yang khas. Postur tubuhnya sangat mirip dengan burung crukcuk, warnanya abu-abu. Hidupnya bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain mengikuti arus hujan dan angin barat. Kemunculannya Indonesia biasanya bulan Maret - April, dimana pada sat itu masih musim hujan, namun cuaca sudah mulai hangat. Pada bulan ini masanya untuk berkembang biak. Sayangnya burung ini tak punya ketrampilan membuat sarang. Ketika bertelur, burung ini akan mencari sarang burung crukcuk atau burung kepicitan atau burung cinglar yang sedang bertelur. Ketika pemilik sarang tak ada, burung ini akan bertelur di sarang burung lain. Agar perbuatannya tak kentara, maka burung Kedasih akan menjatuhkan telur burung pemilik sarang. Ketika datang, burung pemilik sarang tak tahu kalau telurnya sudah ditukar.  Burung crukcuk (pemilik sarang) mengira bahwa ia telah mengerami telurnya sendiri. Sedangkan burung Kedasih akan mengawasi tidak jauh dari sarang itu. Itulah sebabnya kenapa di sekitar burung Kedasih berbunyi, selalu ada burung crukcuk atau burung lainnya yang sedang bersarang. Setelah menetas, burung crukcuk (atau burung lainnya) akan mengasuh anak dari burung Kedasih. Setelah memastikan anaknya yang lahir sudah ada yang mengasuh, maka “si Kedasih yang licik” ini meninggalkan daerah itu, untuk nanti kembali lagi tahun depan.      
           Itulah kehidupan biologis dari burung Kedasih si “Engkik Engkik Engkir”. Ia mengorbankan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Ia memperdaya orang lain untuk kenikmatan dirinya. Si Kedasih telah menipu. Si Kedasih yang egois yang malas dan tidak trampil, serta tak bertanggungjawab kepada anak. kanduksupatra.blogspot.com
Lengkingan sauara burung Kedasih terdengar nyaring san lantang dari pucuk pepohonan yang tinggi. Sehingga alunan sedihnya terdengar sayup-sayup dari kejauhan. Rintihan pedih Burung Kedasih menandai Sasih Kedasa telah datang. Entah benar atau salah, konon kabarnya sejak turun temurun Ida Cokorda di Puri Pemecutan (Badung) menggunakan suara kedis Engkik… engkik… engkir sebagai pertanda bahwa Sasih Kedasa datang, dalam rangka odalan di Pura Tambangan Badung yang dikenal dengan istilah Ngedasa di Pura Tambangan Badung. Konon beliau berkeyakinan bahwa sebelum terdengar suara burung tersebut, maka sasih belum Sasih Kedasa, walaupun di kalender telah tertera Sasih Kedasa. #OriginalArtikelByKanduk
Demikian kabarnya misteri Kedasih si Engkik-engkik Engkir. Semoga berkenan. Ampura. #GamaBali #BudayaBali #AdatBali #MisteriBali. #OriginalArtikel. kanduksupatra.blogspot.com.

   

No comments:

Post a Comment