Wednesday, April 27, 2016

Teriakan Menyembuhkan Bisul.




Pernah bisul? Atau paling tidak pernah melihat orang bisul? Bagi yang pernah mengalami bisul, mungkin membayangkannya saja sudah perih rasanya (maaf) pantat ini. Bisul biasanya muncul di pantat. Bisul itu penyakit yang pintar. Ia mengambil tempat di pantat dengan harapan cepat meletus ketika orang duduk. Bisul yang bentuknya seperti gunung, tujuan akhirnya cuma satu, yakni meletus. Dengan meletus, berarti semua material keluar, dan habislah tekanan dari dalam, serta rasa sakit akan berkurang. Kayaknya sih seperti itu kalau dianalogikan dengan gunung berapi.
Omong-omong tentang bisul, ada sebuah cerita ringan yang menimpa Ida Bagus Kadek Ole Ole dari Griya Lembaga Pemasyarakatan, Kerobokan. Suatu hari Gus Kadek, demikian panggilannya, merasa pantatnya agak kenyat dan sakit. Ia meraba pantatnya, dan terasa memang agak katos. Namun, ia tak tahu apa yang terjadi dengan pantatnya yang mulai terasa sakit tersebut. Ia mencoba untuk melihat dengan menggunakan cermin. Ia masuk ke dalam kamarnya, membuka cd-nya, lalu nungging dan melihat-melihat kondisi pantatnya di cermin. Alangkah kagetnya Gus Kadek Ole Ole saat itu. Bukannya bisul yang bikin kaget, melainkan ia kaget melihat anunya dengan rambut yang lebat bergelantungan bagaikan rambut orang Timor Leste (maaf, cuman pengandaian). Ketika melihat itu, ia lupa dengan penyakit bisulnya. Rupanya pemandangan aneh dan langka tersebut telah membuat rasa sakit bisulnya sirna sekejap. Ketika itu ia tidak dapat melihat jelas kondisi pantatnya yang bisul.
Tidak puas pakai cermin, kemudian ia memanggil ibunya untuk memeriksa pantatnya yang ia perkirakan bisul. Gus Kadek dengan santai membuka celananya di hadapan ibunya. Hal yang terjadi kemudian, ibunya kaget melihat Gus Kadek telanjang bulat di hadapannya. Sang ibu tak menyangka kalau anu anaknya sebesar itu, ditambah lagi dengan rambut lebat di sekelilingnya. Ibunya terperangah, seperti tak sadarkan diri, dan akhirnya ia sadar bahwa itu adalah anaknya yang menyuruhnya untuk memeriksa bisul pada pantatnya. Ibunya berkata dalam hati “anakku sudah dewasa”.
Ibunya memeriksa pantat Gus Kadek Ole Ole, dan ibunya meyakinkan bahwa pantatnya memang bisul. Ibunya menyarankan untuk membuat boreh agar bisul itu cepat masak, dan meletus. Namun, setelah beberapa hari dibuatkan ramuan, kok bisulnya tidak ngencah alias meletus? Mulailah Gus Kadek khawatir. Ia kemudian datang ke seorang balian yang sebenarnya adalah balian urut. Gus Kadek bermaksud untuk menyuruh si balian memijat bisulnya agar bisa meledak. Konon katanya kalau sudah meledak akan cepat sembuh.
Sebelum ke rumah balian, ia menelepon balian tersebut untuk membuat janji. Maklumlah mereka sudah saling kenal. Ia janji besok sore, karena hari ini sang balian sedang sibuk mau pergi ke luar kota mengobati pasien – pasien sekarat..
Diceritakan pagi keesokan harinya, Gus Kadek Ole Ole bangun pagi-pagi, karena tak tahan dengan pantatnya yang sakit dan gerakannya terasa kaku. Ia berjalan ingkrig-ingkrig, sambil mengerang kesakitan. Ia menuju bale delod untuk duduk di sambil ngopi. Ia berjalan pelan dan hati-hati. Sesampainya di sana, ia duduk di atas tikar pandan. Entah apa yang dirasakan oleh Gus Kadek, tiba-tiba saja ia berteriak, “Adduuuuhhhhhh….”.  Teriakan itu menghentak seisi griya. Tangan dan badannya gemetar karena saking sakitnya. Ibu dan orang orang yang ada di griya mengira Gus Ole Ole kerauhan. Ia duduk disertai kejang kejang sambil berteriak. Spontan ibunya mengambil arak berem dan “nunasang” / bertanya, betara siapa gerangan yang tedun rauh ke griya pagi-pagi.   Gus Ole Ole tak menjawab, ia masih berteriak mengerang kesakitan. Sedangkan ibunya terus saj yeroscos nunas baos.
Setelah beberapa saat, Gus Ole Ole sedikit tenang. Ia lalu memegang pantatnya. Ia merasakan ada sesuatu masuk ke dalam pantatnya yang bisul. Ketika diraba, terasa basah, sedikit bau, dan berwarna kuning kemerahan. Ibunya bergegas memeriksa pantatnya. Apakah yang sebenarnya terjadi? Ternyata sebatang bambu tusuk sate telah menembus bisulnya sedalam kira-kira tiga sentimeter, yang menyebabkan bisulnya langsung meledak mengeluarkan nanah dan darah. “Hahaaa….pantas saja Gus Kadek berteriak kesakitan”, kata seorang parekan-nya. Dikira Gus Kadek Ole Ole kerauhan.
Tusukan tersebut cukup dalam dan lebar sampai ke pusat bisul, menyebabkan semua kotoran yang ada dalam bisul tersebut keluar. Dengan keluarnya kotoran tersebut, menyebabkan bisulnya yang tadinya sangat sakit, kaku, dan berat menjadi berkurang sakitnya dan terasa ringan. Menjelang sore, bisulnya sudah tidak begitu sakit lagi. Gus Kadek kemudian menelepon balian-nya untuk membatalkan janji, karena bisulnya sudah disembuhkan oleh katik sate yang dibuang oleh adiknya tadi malam setelah makan sate ayam.
Peh, ada-ada dogen…. bisul disembuhkan oleh Betara Katek Sate“, demikian Kak Baglug “si balian sakti" tersenyum sambil menerima telepon dari Gus Kadek Ole Ole.
Ternyata memang benar,  penyembuhan memiliki proses yang bermacam-macam. (ki buyut / kanduk).  

No comments:

Post a Comment