Friday, October 9, 2015

Bungkak Nyuh Gading





Bungkak Nyuh Gading digunakan dalam yadnya karena memiliki makna filosofis yang sangat mendalam, yakni:       - Bungkak nyuh gading sebagai simbol kekuatan toya (air) sukla. - Bungkak nyuh gading sebagai simbol kekuatan Tirtha Mahamerta (Tirta Dewa Siwa). - Bungkak nyuh gading sebagai simbol untuk nyomya kekuatan Sad Ripu atau sifat keraksasaan. - Bungkak nyuh gading sebagai simbul atau niasa kekuatan Dewa Wisnu.
Dengan demikian, menandakan bahwa bungkak nyuh gading sebagai simbul kesucian dari Para Dewa. Penggunaan bungkak nyuh gading dalam upacara yaitu: - Upacara Dewa Yadnya, diantaranya pada upakara / banten prayascita, banten mulang dasar bale dan mulang dasar bangunan suci, dll. - Upacara Pitra Yadnya terutama pada adegan saat upacara ngaben, banten Diyus Kamaligi. - Upacara Rsi Yadnya terutama pada banten prayascita. - Upacara Manusa Yadnya, pada saat upacara metatah sebagai tempat potongan gigi. - Bungkak nyuh gading dipakai sebagai sarana melukat. Bungkak nyuh gading dipercayai sebagai simbol kekuatan suci Ida Bhatara Wisnu, bahkan diyakini sebagai kekuatan tirtha Mahamerta (Siwa tirtha).
Berdasarkan hal tersebut di atas jelaslah bahwa bungkak nyuh gading bermakna:           - Sebagai perantara nyomya kekuatan Sad Ripu pada upacara metatah. - Sebagai linggih kekuatan suci Ida Sang Hyang Widhi Wasa tatkala mulang dasar bangunan rumah, merajan dan sebagainya. -Sebagai sarana penyucian atau penglukatan. - Sebagai lambang Tri Loka, yaitu alam bawah (Bhur Loka), alam tengah(Bwah Loka), alam atas (Swah Loka),
Fungsi nyuh gading minyaknya dipakai sebagai perlengkapan pada banten catur. Minyak kelapa gading juga dipakai sebagai sarana tambahan dalam obat-obatan alternatif.
Berkaitan dengan pembicaraan tentang nyuh atau kelapa dalam upacara Hindu Bali serta dikaitkan dengan kasiat magisnya, maka ada baiknya juga disinggung mengenai nyuh maadan yakni kelapa tertentu yang memiliki fungsi khusus dalam sebuah upacara besar seperti pedudusan. Kelapa-kelapa tersebut antara lain: Nyuh gading berwarna kuning kemerahan, sebagai symbol dari Sanghyang Mahadewa, letaknya di bagian barat dari rangkaian kelapa-kelapa tersebut, sebagai sarana memohon Tirtha Kundalini. Nyuh Bulan, berwarna putih kekuningan, sebagai symbol dari Sanghyang Iswara letaknya di timur, sebagai sarana memohon Tirtha Sanjiwani. Nyuh Gadang atau kelapa hijau sebagai symbol dari Sanghyang Wisnu, letaknya di utara, sebagai saranaa memohon Tirtha Kamnadalu. Nyuh Udang berwarna merah, sebagai symbol Sanghyang Brahma, letaknya di selatan, sebagai sarana memohon Tirtha Pawitra. Sedangkan Nyuh Sudamala sebagai simbol Dewa Siwa, letaknya di tengah, sebagai sarana memohon Tirtha Mahamerta.
Inilah salah satu peran dari kelapa dalam upacara Hindu. Dan kalau dikaitkan dengan dunia magis mistik, maka kelapa sangat memiliki makna magis dan mistik. Karena secara tidak langsung kelapa-kelapa yang telah melewati sebuah rangkaian upacara telah mengalami berbagai macam penyucian, penyupatan, dan pasupati, sehingga memiliki kekuatan dewata atau energi positif. Inilah yang menyebabkan para kalangan usadawan atau balian kerapkali menggunakan kelapa ini sebagai sarana untuk pengobatan, karena diyakini kelapa tersebut telah diberkati para Dewa serta memiliki kemampuan untuk mengusir kekuatan negatif, apalagi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh ilmu hitam. Karena akan mengalami penyupatan dari kekuatan dewata yang ada pada nyuh bekas upacara tersebut. Kira-kira demikian. (Taksu/Ki Buyut Dalu).

No comments:

Post a Comment