SUGIAN: berasal dari
kata “sugi” artinya membersihkan muka. Dalam konteks upacara yadnya, sugi
berarti membersihkan. Apa yang dibersihkan? Yakni alam lingkungan (bhuana agung)
dan angga sarira (bhuana alit) melalui sarana prayascita, pesucian,
perastulungsayut, dan perebuan. Prayascita adalah sarana untuk memohon
pemarisuda atau pembersihan alam lingkungan dan angga sarira. Perebuan adalah
dengan menghaturkan pramana suci berupa suku kalih (binatang kaki dua) seperti ayam
putih, ayam hitam, ayam sebulu-bulu (bulu bebas), bebek putih, bebek
sebulu-bulu, serta suku papat berupa guling babi. Sarana ini sebagai penegteg /
penyeimbang Sanghyang Panca Maha Bhuta dan kehadapan Sanghyang Ibu Pertiwi,
disaksikan para Leluhur, Betara - betari, Dewa Dewi di sanggah, merajan, dan di
pura.
Dengan upacara perebuan
saat hari Sugian harapannya adalah bhuanan agung dan bhuanan alit menjadi enteg
(stabil) serta harmonis, diliputi kesucian dalam rangka menyambut datangnya
Sang Tiganing Dungulan (Galungan). # GAMA BALI / HINDU BALI / GAMA TIRTHA # (ki buyut kanduk)
No comments:
Post a Comment