Pura Tunggul Besi memang belum
banyak dikenal umat. Pura ini berada di lereng Gunung Agung, pada ketinggian
1.330 dpl, termasuk wilayah Desa Pakraman Temukus, Desa Besakih, Kecamatan
Rendang, Kabupaten Karangasem. Untuk mencapai pura ini dapat melalui dua jalan
yakni dari jurusan Desa Rendang, di jembatan rendang belok kiri naik ke atas
menuju Desa Batusesa, belok ke kanan menyusuri jalan kecil pegunungan ke arah
utara atau atas, sampai di Desa Temukus. Jalan lain yang bisa ditempuh adalah
lewat Pura Besakih, yakni jalan menuju ke Pura Kiduling Kreteg. Disebelah Pura
Kiduling Kreteg menuju ke atas belok kanan, lalu menyusuri jalan kecil
pegunungan, menuruni lembah, lalu naik ke perbukitan, sampai jalan mentok di
pinggir kali disebuah lembah di lereng Gunung Agung. Dari sini menapaki jalan
setapak menanjak ke perbukitan dengan hamparan rumput gajah. Dalam perjalanan
menuju ke atas, kerap bertemu masyarakat yang sedang menyabit rumput. Mereka
bisa ditanya atau dimintai tolong untuk mengantar menuju Pura Tunggul Besi.
kanduksupatra.blogspot.com
Setelah menapaki bebukitan, ternyata
di atas bukit ini terhampar tanah yang luas dan datar. Seperti hamparan padang
pengembalaan. Mungkin ini yang oleh tetua disebut dengan Gunung Rata, hamparan tanah
datar yang terdapat di pegunungan. Hamparan tanaman Padang Kasna yang memutih,
serta hamparan kebun bunga mitir menguning. Hamparan gunung rata itu tampak
putih kuning, lambang kesucian dan kebijaksanaan.
Setelah terhenyak menyaksikan
pemandangan alam yang menakjubkan, baru kemudian teringat dengan tujuan utama ke
pura Tunggul Besi. Pura itu tidaklah semegah yang kita bayangkan. Pura ini
benar-benar hanyalah sebuah tunggul / tongkat penanda berupa gumuk. Hanya ada
satu pelingih yang sangat sederhana dan sisanya adalah gegumuk. Mungkin keberadaannya
dulu bagus, namun karena termakan usia, serta mungkin faktor alam seperti
letusan Gunung Agung yang menyebbakan pura menjadi rusak. kanduksupatra.blogspot.com
Melihat posisi tanah dan hamparan
luas yang datar di ketinggian, bisa jadi dulu tempat ini adalah ppemukiman
penduduk yang ramai. Namun karena kondisi alam, menyebabakan penduduknya
meningglkan tempat ini. Bisa diterima akal. Bahwa di kawasan ini banyak
terdapat pura selain Pura Tunggul Besi, seperti Pura Payasan, Pura Sinarata,
Pura Luwih, Pura Sekar, Pura Majapahit, dan Pura Kayoan Dedari.
Keberadaan pura - pura tersebut disungsung
secara turun-temurun. Tahun 1963, ketika Gunung Agung meletus, sebagian kawasan
pura ditutupi pasir. “Sebagian besar penduduk memilih mengungsi ke daerah lain
serta membawa harta benda yang bisa diselamatkan termasuk lontar warisan
leluhur yang di antaranya mengisahkan keberadaan Pura Tunggul Besi. kanduksupatra.blogspot.com
Prasasti Asah Duren
Keberadaan Pura Tunggul Besi
tersurat dalam prasasti yang ada di Banjar Temukus, Desa Asah Duren,
Pekutatan, Jembrana. Prasasti ini sampai di sini, kemungkinan terjadinya
migrasi penduduk Temukus di lereng Gunung Agung ketika terjadi letusan. Secara
garis besar isinya menyatakan bahwa I Pasek Gelgel ditempatkan di Temukus
oleh Ida Dalem (raja saat itu) dan diberikan pasukan yang terdiri dari 8
desa, yakni Temukus, Banjar Tengah, Kesimpar, Pura, Kedampal, Lebih, Telun
Bhuwana, dan Badeg (di Kabupaten Karangasem). I Pasek Gelgel diberikan kuasa
atas desa-desa tersebut, serta kewenangan untuk mengatur segala tata
upakara-upacara di Pura Puseh, Dalem, dan Bale Agung. Juga ditugaskan pula
untuk menjaga Pura Luwih, Pura Sekar, Pura Singharata dan Pura Tunggul Besi.
Keempat pura tersebut ditandai dengan batas-batas : wates klod, di Cangkeng,
kangin di Tukad Lebih, kauh di Kayoan Kampek, dan kaler di Jabayan Pura
Payasan. Piodalan di Pura Tunggul Besi dilaksanakan enam bulan sekali, yakni
setiap rerainan Tumpek Landep. Piodalan di Pura Luwih setiap Saniscara
Kliwon, Kuningan. Di Pura Sekar, dina Anggara Kliwon, Medangsia. Dan di Pura
Singharata, pada dina Saniscara Kliwon, Krulut.
Saya adalah salah satu pengempon dari pura Payasan, amat sangat merindukan sumber-sumber yang pasti tentang sejarah pura kami. Beberapa minggu lalu kami melakukan sedikit penggalian diluar area pura, dan sekarang sudah terlihat sedikit bentuk asli dari tembok pura kami.
ReplyDeleteTiang mangku nengah suada,tiang dados jaan banggul juru sapuh ring pura payasan bjr badingkayu pekutatan jembrana,bnjr badingkayu asalnya kebanyakan dari lebih karangasem,sama seperti desa asahduren,tiang pengen mengenal lebih banyak tentang sejarah dan prasasti tentang pura payasan,tiang pernah tangkil ring pura payasan di bjr temukus,dan piodalannya sama dengan pura payasan yang ada di banjar saya badingkayu
ReplyDeleteJero Mangku, minab prasasti Pura Payasan sane mangkin melinggih ring Asah Duren.
DeleteKepengin Tangkil ke pura ini bisa di kirim melalui desa apa ya🙏
ReplyDeleteDurusang searching ring google map nggiih
ReplyDeleteSwastyastu ampure tiyang nunas no telp Jro mangku pengayah ring pura Tunggul Besi
ReplyDelete