Monday, June 8, 2015

Bali Pusat Energi Spritual






Annette, Sydney, Australia
             
Energi spiritual di Bali sangatlah kuat. Kalau boleh dibandingkan dengan tempat lain, maka sebulan melakukan yoga dan meditasi di tempat lain, sama artinya sehari melakukan yoga di Bali. Begitulah perbandingan. Energi Bali yang sangatlah kuat. Dalam meditasi, saya merasakan bahwa semua titik energi supranatural dari seluruh dunia, mengarah ke tanah Bali. Bali bagaikan stasiun energi spiritual. Kita sebenarnya tidak perlu datang ke tempat lain lagi, karena Bali adalah pusatnya energi spiritual.

Sejak dulu, banyak orang di Barat merasa kebingungan dengan kehidupan ini. Demikian Annette memulai suatu pembicaraan,”Kami di dunia Barat merasakan kehilangan makna hidup itu sendiri kemudian kami mencoba mencarinya. Kami menemukan apa yang kami cari selama ini untuk memahami hidup dan mengatasi masalah kehidupan. Kemudian kami tergabung dalam kelompok spiritual yoga Ananda di Barat”.
Annette melanjutkan, “pada 1998 kami beserta rombongan yoga, berkunjung ke Ubud untuk melakukan wisata spirtual dan melakukan yoga. Di sini kemudian kami bertemu dengan seorang guru yoga sejati bernama Bapak Ketut Arsana. Dari guru yoga ini saya kemudian banyak belajar. Dari ajaran yoga dan spiritual yang diajarkannya, saya merasakan ketenangan, kebahagiaan, dan medapatkan pengetahuan bagaimana agar hidup ini menjadi lebih baik,  dalam artian bisa kembali kepada Sang Pencipta nanti. Saya merasa mendapatkan pencerahan tentang makna kehidupan, sedangkan di barat kami kehilangan makna hidup. Guru saya memberikan saya pengetahuan bagaimana caranya saya mengarahkan pikiran, perkataan, dan perbuatan atas dasar kebenaran yang memberikan ketenangan dan keseimbangan jiwa Dan melalui yoga yang saya pelajari dapat mengakhiri kebingungan kami dalam hidup ini”.
Annete menuturkan bahwa dirinya dahulu [sebelum ke Bali] mempelajari  dan melakukan yoga di negerinya, namun ia merasakan ada perbedaan yang mendasar. Dikatakannya, kalau di Barat praktik yoga tidaklah menyatu dengan kehidupan sehari-hari, sedangkan apa yang dilakukan atau didapat di Bali dapat diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari. “Jadi, boleh saya katakan bahwa di Barat hanya yoga yang dilakukan, tanpa disertai pengetahuan spiritual. Di Bali saya dapatkan pengetahuan bagaimana caranya hidup yang benar dan pengetahuan bagaimana kelak kembali kepada Tuhan. Ini saya rasa sangat penting, sebab kalau tidak, maka semuanya hanya akan ada dalam angan-angan atau ilusi saja. Inilah pengetahuan sejati yang saya dapatkan dari guru di Bali, yang tidak pernah saya dapatkan di tempat lain. Kalau dibandingkan dengan pengetahuan Barat, maka segala sesuatu memulai dari badan atau fisik. Itupun tidak salah. Sedangkan pengetahuan timur yang diajarkan oleh guru adalah pengetahuan tersebut dimulai dari jiwanya. Sehingga saya merasa sangat beruntung mendapatkan guru saya di Bali”, ungkap Annette.
Mengenai pengalaman melakukan yoga dan meditasi di Bali, Annette menjelaskan bahwa Bali sangat menakjubkan. Energi spiritual di Bali sangatlah kuat. Kalau boleh dibandingkan dengan tempat lain, maka sebulan melakukan yoga dan meditasi di tempat lain, sama artinya sehari melakukan yoga di Bali. Begitulah perbandingan. Energi Bali sangatlah kuat. “Dalam meditasi saya merasakan bahwa semua titik energi supranatural dari seluruh dunia, mengarah ke tanah Bali. Bali bagaikan stasiun energi spiritual. Kita sebenarnya tidak perlu datang ke tempat lain lagi, karena Bali adalah pusatnya energi spiritual”, Annette memuji Bali.
Di Bali, semua pengetahuan, tempat suci, bisa diterima di tempat ini. Semua ilmu yang ada di negeri barat (Amerika dan Eropa), dan di timur seperti India, dll, semuanya ada di Bali. “Saya datang ke Bali dengan ketulusan hati untuk belajar yoga dan spiritual, dan saya berutung bertemu dengan seorang guru yang sejati. Karena pengetahuan dapat saja dibaca dari kitab atau buku dan kita menjadi pintar. Namun tanpa bimbingan seorang guru, maka tidak akan didapat pengetahuan yang sejati”, ujar Annete menyudahi pembicaraan singkat ini.  (Kanduk).

No comments:

Post a Comment