“BALI” berarti “SAKTI”
kanduksupatra.blogspot.com.
Dikisahkan Betara Guru memiliki putra bernama Naga Besuki, tinggal bersama di
Gunung Semeru. Pada suatu pagi Naga Besuki menghadap ayahnya. Betara Guru
berkata “wahai anakku, kenapa tumben pagi-pagi datang ke mari?
Naga
Besuki berkata “ayah, anaknda ingin sekali bertemu dengan saudara-saudara yang
ada di Bali yakni Betara Geni Jaya yang berstana di Gunung Lempuyang, Betara
Mahadewa di Gunung Agung, Betara Hyang Tumuwuh di Batukaru, Betara Manik Gumawang
di Gunung Beratan dan Betara Hyang Tugu di Gunung Andakasa. Anaknda sangat
rindu bertemu dengan saudara di Bali. Itulah sebabnya anaknda mohon ijin untuk
pergi ke Bali”. kanduksupatra.blogspot.com.
Betara
Guru berkata “anakku, kalau boleh janganlah anaknda pergi ke Bali untuk mencari
saudaramu. Sebab pulau Bali itu sangat jauh dari sini. Bila anaknda ke sana
maka sudah tentu akan menyeberang laut. Selain itu keempat saudaramu berstana
berjauhan satu sama lain dan dibatasi oleh hutan belantara yang berbahaya. Ayah
yakin engkau akan menemui kesulitan dalam perjalanan. Dan seandainya engkau ke
sana, maka siapa yang akan ayah ajak untuk menjaga Gunung Semeru”
Naga
Besuki berkata lagi “kalau demikian ayahnda berarti melarang anaknda ke Bali
dan ayahnda meragukan kesaktianku. Tadi ayah mengatakan bahwa pulau Bali
dibatasi laut. Kalau hanya laut, maka gampang bagiku untuk mengatasinya.
Demikian juga ayah mengatakan tempat saudaraku berjauhan satu sama lainnya
dibatasi hutan. Seberapa besarkah pulau Bali itu? Demikian Naga Besuki berkata
dan meremehkan perjalanan menuju ke Bali
“Jangan
meremehkan pulau Bali. Jangan dianggap pulau Bali sebesar telur. Naga Besuki,
kalau demikian maumu ayah tak lagi melarangmu. Pergilah ke pulau Bali” Demikian
Betara Guru. kanduksupatra.blogspot.com.
Naga
Besuki dengan gembiranya mohon pamit untuk pergi ke pulau Bali. Naga Besuki berangkat
dari Semeru menuju Blambangan. Dalam perjalanan, segala yang dilewati menjadi
rusak dan banyak pohon yang tumbang, karena Naga Besuki amatlah besar dan
panjang. Demikian juga dengan binatang hutan semua berlarian.
Tak
lama dalam perjalanan sampailah Naga Besuki di Blambangan. Naga Besuki naik ke
atas gunung di Blambangan untuk melihat pulau Bali. Oleh karena dari kejauhan,
maka pulau Bali kelihatan sangat kecil. Kemudian Naga Besuki berkata dalam hati
“ternyata aku telah dibohongi oleh ayah. Sudah nampak pulau Bali sebesar telur.
Ayah tak percaya dengan kemampuanku”. kanduksupatra.blogspot.com.
Apa
yang dikatakan oleh Naga Besuki telah diketahui oleh Betara Guru dan beliau
mengikuti perjalanan Naga Besuki, namun beliau tak tampak. Tiba-tiba kemudian
Betara Guru menampakkan diri di depan Naga Besuki dan berkata “Hai Naga Besuki,
karena engkau telah meremehkan pulau Bali dan mengatakan sebesar telur maka
sekarang buktikanlah. Dari sini kelihatan sebuah puncak gunung, gunung itu
bernama Gunung Simanunggal. Dapatkah engkau menelan puncak gunung tersebut?
Kalau engkau bisa maka ayah yakin dengan kesaktianmu”
Naga Besuki
berkata “baiklah ayah. Kalau demikian perintah ayah, maka anaknda akan menelan
puncak Gunung Simanunggal. Bahkan kalau ayah mengijinkan maka anaknda akan
menelan pulau Bali sekaligus”. kanduksupatra.blogspot.com.
Naga
Besuki bersiap-siap untuk menelan pulau Bali. Dari mata Naga Besuki memancar
sinar terang memandang tajam Gunung Simanunggal. Tampak Naga Besuki bagaikan
seekor burung Garuda raksasa yang sedang menyambar puncak Gunung Simanunggal.
Tapi sayang, jangankan menelan semuanya, menelan puncak Gunung Simanunggal saja
tak bisa. Naga Besuki lalu mengelepar-gelepar sambil membelah puncak
gunung Simanunggal, yang menyebabkan puncak Gunung bagian selatan terlempar.
Naga Besuki mencoba sekuat tenaga dan berulang-ulang untuk dapat menelan puncak
Gunung Simanunggal, namun tak berhasil. Hal tersebut diketahui oleh Betara
Guru.
Betara
Guru berkata “Naga Besuki, masihkah engkau ingin melanjutkan kehendakmu?
Naga Besuki
berkata “Anaknda mohon ampun atas keangkuhan anaknda. Anaknda telah menganggap
enteng dan meremehkan pulau Bali. Sekarang silahkan ayahnda menghukum anaknda
atas keangkuhan ini”. kanduksupatra.blogspot.com.
Betara
Guru bersabda “anakku Naga Besuki, mulai saat ini ayah mengingatkanmu mulai
sekarang jangan lagi meremehkan pulau Bali. Agar engkau mengetahui saja bahwa
Bali artinya Sakti. Oleh karena itu, mulai saat ini ayahnda perintahkan
kepadamu agar tinggal di Gunung Simanunggal bersama dengan saudara-saudaramu
menjaga pulau. Runtuhnya puncak Gunung Simanunggal bagian selatan adalah atas
perbuatanmu, maka dari itu engkau harus menjaganya agar tak runtuh lagi”
Demikian
sabda Betara Guru kepada Naga Besuki. Dan mulia saat itu Naga Besuki sangat
taat kehadapan titah Hyang Betara Guru. Dan semenjak Naga Besuki berstana di Gunung
Simanunggal, maka sangat jarang terjadi gempa, banjir, dan angin ribut di Bali.
Gunung Simanunggal juga disebut dengan Gunung Tolangkir atau Gunung Agung.
Demikian
dikisahkan. Ampura. Semoga tak terkena cakrabhawa rajapinulah sosod uphadrawa,
menyebut beliau Yang Maha Suci. kanduksupatra.blogspot.com.
#kibuyutdalu. #BudayaBali #OriginalArtikelByKanduk
No comments:
Post a Comment