Semoga tak terkena cakrabhawa rajapinulah.
Ratu Gede Mas Mecaling sudah tidak asing lagi
di telinga warga Bali. Siapa sesunguhnya Ratu
Gede Mas Mecaling. Dari perkawinan I Renggan dengan Ni Merahim, lahirlah dua
orang anak, satu laki-laki yang satunya perempuan. Yang laki-laki bernama I Gede
Mecaling dan yang perempuan bernama Ni Tole. Ni Tole kemudian menjadi
permaisuri Dalem Sawang yang menjadi raja di Nusa Penida. Sedang I Gede
Mecaling mempunyai seorang istri yang bernama Sang Ayu Mas Rajeg Bumi. I Gede
Mecaling sangat senang melakukan tapa
brata yoga semadhi di Ped, pengastawaanya ditujukan kepada Ida Bhatara Siwa.
Atas ketekunannya, Ida Bhatara Siwa berkenan turun ke bumi untuk memberikan
panugrahan berupa Kanda Sanga kepada
I Gede Mecaling.
Setelah mendapat
panugrahan kanda sanga, tubuh I Gede
Mecaling menjadi berubah. Badannya menjadi besar, mukanya menyeramkan,
taringnya panjang, suaranya menggetarkan seisi jagat raya. Sedemikian hebatnya dan
menyeramkan, seketika itu juga jagat raya menjadi guncang. Kegaduhan,
ketakutan, kengerian yang disebabkan oleh rupa, bentuk dan suara meraung-raung
siang malam dari I Gede Mecaling. Para dewa
menjadi bingung karena tidak ada satu orang pun yang bisa menandingi kesaktian
I Gede Mecaling yang bersumber pada kedua taringnya yang telah dianugrahkan
oleh Ida Bhatara Siwa. Akhirnya turunlah Ida Bhatara Indra untuk memotong
taring I Gede Mecaling. Setelah taring I Gede Mecaling berhasil dipotong
barulah I Gede Mecaling berhenti menggemparkan jagat raya. Setelah itu I Gede
Mecaling kembali melakukan tapa brata
yoga semadhi, memuja Ida Bhatara Rudra. Ida Bhatara Rudra berkenan turun ke
bumi memberikan panugrahan kepada I Gede Mecaling berupa panca taksu, yaitu: taksu
balian, taksu penolak grubug, taksu kemeranan, taksu kesaktian, taksu
penggeger. Akhirnya I Gede Mecaling menjadi raja setelah Dalem Sawang wafat karena
berperang dengan Dalem Dukut.
I Gede Mecaling
memimpin semua wong samar dan bebutan-bebutan yang ada di bumi. I Gede
Mecaling diberi wewenang oleh Ida Bhatari Durga Dewi untuk mencabut nyawa
manusia yang ada di bumi. I Gede Mecaling juga diberikan wewenang sebagai
penguasa samudra. Karena menguasai samudra sering juga disebut Ratu Gede
Samudra. Gelar dari I Gede Mecaling yang diberikan oleh Ida Betari Durga Dewi
yaitu Papak Poleng dan permaisurinya
Sang Ayu Mas Rajeg Bumi diberi gelar Papak
Selem. I Gede Mecaling moksa di Ped dan istrinya moksa di Bias Muntig.
Keduanya sekarang sebagai penguasa bumi Nusa Penida dan mendapat wewenang
sebagai penguasa kematian. Maka bagi umat yang ingin umurnya panjang, sehat,
selamat dan lain-lain memohonlah kepada beliau I Gede Mecaling yang akhirnya
bergelar Ida Bhatara Ratu Gede Mas Mecaling. Akan tetapi karena sering ke Bali dan bertemu dengan Ida Bhatari Ratu Niang Sakti,
akhirnya Ida Bhatara Ratu Gede Dalem Ped juga menjadi Pengabih Ida Bhatari Ratu
Niang Sakti.
Ampura. (ki Buyut).
No comments:
Post a Comment