Kalau boleh bercerita, ini sebenarnya lanjutan dari tulisan kemarin. Kali ini tentang warna “putih kuning” terkait dengan keberadaan kawitan / Batur Kalawasan Petak. Dimana kawitan berasal dari “wit” artinya asal. Kawitan artinya keasalmulaan / asal usul. Dalam bahasa Jawa disebut “wit – witan – wetan” artinya timur. Timur adalah asal mula matahari terbit, kemudian mengarungi waktunya lalu terbenam di barat, untuk selanjutnya terbit kembali di timur esok hari.
Lingkar kehidupan manusia pun demikian. Para Leluhur / Kawitan / Batur Kelawasan Petak dulu mengawali kehidupan di dunia lalu menurunkan anak cucu kumpi buyut, dst. Terlahir ke dunia menjalani karma dan pada waktunya kembali ke asal. Demikian berlangsung secara berulang mengikuti irama karma. Bagaikan matahari, terbit dan terbenam.
Demikian untuk mengawali cerita ini. Lalu… kenapa putih kuning…?
Dalam pengideran nawa dewata, timur warnanya putih bagaikan pancaran cahaya matahari terbit. Sinar kehidupan yang putih bersih penuh kesucian.
Sedangkan di barat warnanya kuning seirama dengan kemilau kuning sinar mentari tatkala akan terbenam. Kuning menyiratkan kedewasaan, kematangan, dan kebijkasnaan. kanduksupatra.blogspot.com
Atas dasar itu, putih kuning dimaknai sebagai “kangin kauh” (timur barat) yang berarti pula “awal – akhir” atau “asal – tujuan”. Ada ungkapan bahasa Bali “sing nawang kangin kauh” artinya tak tahu arah timur – barat. Kalimat ini untuk mengungkapkan seseorang dalam kebingungan. Artinya, manusia mesti tahu asal usul / kawitan, serta tahu tujuan hidup.
Jika tak memahami filosofi putih - kuning, bagaikan berjalan dalam kegelapan, “pati kaplug” tabrak sana tabrak sini, bingung tak tentu arah dan tujuan.
Dengan mengetahui kesejatian Putih Kuning, paling tidak hidup tidak “paling” (bingung) dalam memahami asal usul / kawitan serta tujuan hidup. Sehingga hidup ini senantiasa terayomi leluhur dan diberkati dewata.
Kurang lebih demikian. Ampura. “Ngentungin uyah ke pasih” - membuang garam ke laut.
#PutihKuning #BaturKelawasanPetak #Kawitan #KanginKauh #SuciBijaksana
kanduksupatra.blogspot.com
No comments:
Post a Comment