Thursday, March 5, 2015

Yamadipati



Keterangan gambar: (Sanghyang Yamadipati versi India) 

 Yamadipati dikisahkan dalam purana adalah putra dari Sang Hyang Ismaya (Batara Guru) dan Dewi Kanastri. Yamadipati bersaudara kandung dengan Sang Hyang Surya, Sang Hyang Wrehaspati, Sang Hyang Candra, Sang Hyang Kamajaya, Sang Hyang Kwera, dll. Yamadipati juga disebut Sang Hyang Yama, Sang Hyang Petraraja (penguasa para roh di neraka), disebut juga Sang Hyang Yamakinkarapati (Yama sebagai panglima para cikrabala dan kingkarabala, yakni makhluk penjaga neraka).
 Yamadipati sebagai Dewa  putra Batara Guru berstana di kayangan yang bernama Hargadumilah dengan lingkaran api yang berkobar kobar. Dalam Hindu Bali kedudukan beliau disebut dengan Pura Prajapati atau Mrajapati, sebagai Pura Pengulun Setra (Penguasa Kuburan / Penguasa Kematian). 
             Sanghyang Yamadipati digambarkan berwujud raksasa besar dan menakutkan, berwahanakan kerbau putih yang sedang mendengus, sehingga menggambarkan sebuah kengerian sebagai Dewa Penguasa Kematian, karena tugasnya adalah mencabut nyawa dan menghukum atma sesuai dengan karmanya. Sehingga Yamadipati juga disebut sebagai Hakim Yang Agung.
 Pada saat menjalankan tugas tersebut, Batara Yamadipati membawa dhadhung (tali ladung sebagai jerat) untuk mencabut nyawa manusia. Dalam menjalankan tugasnya beliau dibantu oleh para cikrabala di kayangan yakni Sang Suratma, Sang Jogormanik, Sang Mahakala, serta para bebhutan yang bertugas menghukum para roh di neraka yakni Bhuta Tot-tog Sil (raksasa bermata besar), Bhuta Maya (raksasa maya maya), Bhuta Celeng (raksasa berwujud babi), Bhuta Abang (raksasa merah), Sang Bhuta Ireng (berwujud raksasa hitam), Sang Bhuta Prungut (bertubuh besar, hitam dan angker), Bhuta Ode-ode (raksasa gundul), Sang Bhuta Wirosa (raksasa maha sakti), Sang Bhuta Wingkara (berwajah bengis), Bhuta Lilipan (raksasa bertubuh singa, berbelalai gajah, mulutnya seperti ular berbisa), Sang Bhuta Mandar dan Sang Bhuta Mandir (raksasa kembar berwajah bengis), Bhuta Ramya (raksasa suaranya ribut), Sang Bhuta Edan (raksasa yang suka mengamuk), Bhuta Pretu (bhuta gelar gelur), Bhuta Janggitan (wajah seram), Bhuta Lenda dan Bhuta Lendi, dll.
 Sanghyang Yamadipati dalam pemurtiannya (kemahakuasaannya) berwujud raksasa besar dan seram bersenjatakan Dewata Nawasanga. Dalam wujud ini beliau disebut dengan Yamaraja, dipuja oleh Pedanda Budha untuk memulai pelaksanaan upacara mecaru pada tingkatan Tawur dalam rangka keharmonisan bhuana agung dan bhuana alit. (Sumber: Yama Purana Tattwa dan Bhima Swarga).
 

No comments:

Post a Comment