Setelah menceritakan mengenai keberadaan
Katak Emas di Pura Telaga Mas, Lempuyang, kini cerita sampai di Pura Telaga
Sawang. Pura ini terletak di sisi selatam Gunung Lempuyang. Pura Telaga Sawang
adalah pura sebagai Pura Beji atau petirtan dari Betara Mpu Genijaya yang
berstana di Pura Lempuyang Madya. Pura Telaga Sawang merupakan pancoran yang
berasal dari rembesan air dari puncak Gunung Lempuyang yang menuju ke arah
selatan. Air tersebut berupa pancuran, lalu ditampung dalam sebuah telaga
sebagai tempat petirtan atau permandian.
Pura Telaga Sawang adalah tempat
membersihkan diri atau menyucikan diri sebelum bersembahyang menuju ke pura
Lempuyang Madya. Di pura tersebut terdapat pelinggih berupa dua buah tajuk, dimana
yang satunya adalah tajuk Menjangan Seluang, sebagai symbol dari pengayatan
kehadapan Hyang Panca Pandita (lima pendeta Mpu) yakni Betara Empu Gnijaya, Mpu
Kuturan, Mpu Semeru, Mpu Gana, dan Mpu Bradah.
Air pancoran di Pura Telaga Sawang tak
pernah kering sepanjang tahun, walaupun musim kemarau. Hal ini disebabkan karena
masih menghijuanya hutan di lereng Gunung Lempuyang. Inilah menjadi keutamaan
dari pancoran Pura Telaga Sawang yang tak pernah kering. Dengan demikian ikan
di Telaga Sawang tak pernah kekeringan. Demikian juga dengan keberadaan dari
katak yang ada di telaga. Seperti halnya katak yang ada di Pura Telaga Mas,
maka di telaga sawang juga terdapat katak yang ukuran dan bentuk badannya kurang
lebih sama, namun warnanya lebih gelap
yakni kehitaman.
Katak ini hidup secara berkelompok di
kolam dan di sekitar kolam yang ada airnya. Hidup di sela-sela tanaman biah-biah
(eceng gondok), berbunyi saling bersahutan, terdengar nyaring seperti suara burung dari kejauhan.
Selain keberadaan katak-katak mungil, di
Pura Telaga Sawang juga dihuni beberapa kawanan kera yang perlu diwaspadai oleh
para pemedek. Sebab kera-kera tersebut sering bertindak iseng yang menyebabkan
para pemedek menjadi terkejut, ketakutan, dll. Demikian dikatakan oleh Jero
Mangku Telaga, salah seorang pemangku yang ngayah di Pura Telaga Sawang.
Setelah melakukan persembahyangan di
Pura Telaga Sawang, barulah kemudian persembahyangan dilanjutkan ke Pura
Lempuyang Madya yang berada di sebelahnya. (Ki Buyut).
No comments:
Post a Comment