Sunday, August 30, 2015

Katak Hitam di Pura Telaga Sawang





Setelah menceritakan mengenai keberadaan Katak Emas di Pura Telaga Mas, Lempuyang, kini cerita sampai di Pura Telaga Sawang. Pura ini terletak di sisi selatam Gunung Lempuyang. Pura Telaga Sawang adalah pura sebagai Pura Beji atau petirtan dari Betara Mpu Genijaya yang berstana di Pura Lempuyang Madya. Pura Telaga Sawang merupakan pancoran yang berasal dari rembesan air dari puncak Gunung Lempuyang yang menuju ke arah selatan. Air tersebut berupa pancuran, lalu ditampung dalam sebuah telaga sebagai tempat petirtan atau permandian.
Pura Telaga Sawang adalah tempat membersihkan diri atau menyucikan diri sebelum bersembahyang menuju ke pura Lempuyang Madya. Di pura tersebut terdapat pelinggih berupa dua buah tajuk, dimana yang satunya adalah tajuk Menjangan Seluang, sebagai symbol dari pengayatan kehadapan Hyang Panca Pandita (lima pendeta Mpu) yakni Betara Empu Gnijaya, Mpu Kuturan, Mpu Semeru, Mpu Gana, dan Mpu Bradah.
Air pancoran di Pura Telaga Sawang tak pernah kering sepanjang tahun, walaupun musim kemarau. Hal ini disebabkan karena masih menghijuanya hutan di lereng Gunung Lempuyang. Inilah menjadi keutamaan dari pancoran Pura Telaga Sawang yang tak pernah kering. Dengan demikian ikan di Telaga Sawang tak pernah kekeringan. Demikian juga dengan keberadaan dari katak yang ada di telaga. Seperti halnya katak yang ada di Pura Telaga Mas, maka di telaga sawang juga terdapat katak yang ukuran dan bentuk badannya kurang lebih sama,  namun warnanya lebih gelap yakni kehitaman.
Katak ini hidup secara berkelompok di kolam dan di sekitar kolam yang ada airnya. Hidup di sela-sela tanaman biah-biah (eceng gondok), berbunyi saling bersahutan, terdengar  nyaring seperti suara burung dari kejauhan.
Selain keberadaan katak-katak mungil, di Pura Telaga Sawang juga dihuni beberapa kawanan kera yang perlu diwaspadai oleh para pemedek. Sebab kera-kera tersebut sering bertindak iseng yang menyebabkan para pemedek menjadi terkejut, ketakutan, dll. Demikian dikatakan oleh Jero Mangku Telaga, salah seorang pemangku yang ngayah di Pura Telaga Sawang.
Setelah melakukan persembahyangan di Pura Telaga Sawang, barulah kemudian persembahyangan dilanjutkan ke Pura Lempuyang Madya yang berada di sebelahnya. (Ki Buyut).

No comments:

Post a Comment