Wong
samar
pengertian lugasnya adalah sosok seperti manusia yang samur, kabur, alias tak
jelas, dimana sosok tersebut berada di dunia lain. Sosok mahluk samur tersebut
beraktifitas seperti manusia biasa, namun aktifitasnya terpisah oleh ruang dan
waktu. Artinya bahwa manusia melakukan aktifitas di tempat yang sama dengan wong
samar, namun kedua aktifitas tersebut dalam dimensi yang berbeda. Apabila
aktifitas antara wong samar dan manusia terjadi pada tempat yang sama, mengapa
manusia tak tahu atau tak menyadari kalau di sisi lain ada aktifitas dari
mahluk lainnya yang disebut dengan wong samar? Kenapa tak dirasakan, atau
kenapa tak kelihatan?
Secara logika ilmiah hal tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut. Manusia dan wong samar sejatinya adalah sama-sama
mahluk Tuhan, sama sama merupakan isi alam semesta. Namun keduanya ada pada
dunia yang berbeda. Kedua belah pihak hidup atau beraktifitas dalam ruang dan
waktu yang berbeda. Yang membedakan tersebut adalah frekewensi dan amplitudo
energy-energy elektromagnetik yang dimiliki oleh kedua ciptaaan Tuhan ini.
Dunia manusia bisa jadi memiliki frekwensi gelombang elektromagnetik yang lebih
tinggi, sedangkan wong samar dalam energi dan amplitudo yang lebih rendah.
Hal ini bisa kita jelaskan seperti dua
orang yang berkomunikasi menggunakan radio amatir seperti handy talky (HT). Dua orang ini bisa kontak atau berkomunikasi apabila
mereka berada dalam frekwensi radio yang sama. Dan ketika frekwensi itu
berubah, maka tak akan bisa berkomunikasi dengan yang dimaksud. Artinya pula bahwa
manusia bisa saling berkomunikasi dan beraktifitas karena manusia memiliki
kesamaan energy satu sama lainnya, memiliki rentang frekwensi yang relatif
sama.
Dalam hal ini bisa jadi wong samar
memiliki rentang energi atau frewensi yang berbeda dengan manusia, sehingga
walaupun dia berada dalam tempat yang sama, maka manusia tak akan bisa kontak
dengan aktifitas wong samar tersebut.
Bagaimana dengan manusia yang bisa
melakukan kontak kerja sama dengan wong samar? Inilah yang kemudian yang
disebut dengan manusia dengan lintas frekwesni. Yakni manusia yang memiliki
frekensi energy elektromagnetik kehidupan dengan rentang yang sangat lebar.
Maksudnya bahwa rentang frekwensi yang ia miliki mencapai frekwensi setinggi
manusia biasa sampai dengan frekwensi rendah serendah frekwensi kehidupan wong
samar. Artinya bahwa ketika orang yang memiliki rentang energi yang lebar
tersebut, apabila ingin kontak dengan wong samar maka ia harus merendahkan
frekwensi energi elektromagnetik tubuhnya sehingga frekwensi tersebut
bersinggungan atau berada pada frekwensi kehidupan wong samar. Ketika energy
itu bersinggungan, maka pada saat itulah orang tersebut masuk ke dunia wong
samar, melihat wong samar, serta mampu berkomunikasi dengan wong samar. Dan
apabila mereka ingin kembali ke dunia manusia maka orang tersebut akan menaikkan
frekwensi kehidupannya sehingga pada level frekwensi manusi biasa, sehingga ia
keluar dari dunia wong samar dan masuk kembali ke dunia manusia biasa. Demikian
seterusnya. Jadi orang tersebut secara sadar mampu mengatur naik turun
frekwensi energy elektromagnetik tubuhnya. Orang ini sadar dan tahu
kemampuannya. Orang yang demikian ini dikatakan memiliki tampak tis atau perangai
sejuk.
Berbeda dengan seseorang yang tak
menyadari dirinya memiliki frewensi kehidupan yang mencapai rentangan kehidupan
wong samar. Dalam situasi tertentu ia tak menyadari bahwa frewensi tubuhnya mencapai
titik rendah, lalu masuk ke dalam dunia wong samar. Ketika secara tak sadar ia
masuk ke dunia samur itu, ia kemudian menjadi bengong dan terheran-heran,
kemudian tak menyadari ia berada dimana. Lalu ia larut dalam kehidupan dunia
wong samar. Orang tersebut menjadi tak sadar, bengong-bengong tak karuan,
sehingga kehidupan normalnya sebagai manusia menjadi tak karuan. Inilah yang
kemudian disebut seseorang yang sedang dikendalikan oleh wong samar. Karena ia
tak sadar akan keberadaannya dan tak mampu keluar dari dunia. Tipe orang seperti
ini disebut memiliki tampak nyem atau
energy tubuhnya rendah alias dingin.
Keadaan energy tubuh seperti ini tak
bisa dibentuk begitu saja. Ini adalah bekal lahir, dan hal ini sejatinya adalah
sebagi buah dari proses kehidupan sebelumnya. Seseorang yang sering melakukan
tapa brata yoga samadi atau olah batin, maka bibit-bibit olah batin atau olah
frekwensi akan terbentuk dalam cita budhi manah dan ahamkara-nya yang nantinya
akan mempengaruhi energi tubuh dalam kelahiran berikutnya untuk menjadi manusia
yang bisa mengatur frekwensi tubuh, yakni manusia yang bisa masuk ke dalam
dunia nyata dan dunia wong samar. Beberapa orang bisa melakukan hal tersebut,
seperti mereka yang sudah sering kontak dengan wong samar atau mahluk lainnya.
Orang ini dikatakan memiliki indra keenam.
Dengan latihan yang terus menerus serta
olah batin yang tekun melakukan tapa brata yoga samadi, maka tidak saja
memasuki dunia wong samar yang berada pada frekwensi yang lebih rendah, namun
bisa juga memasuki dunia yang frewensinya sangat tinggi yakni dunia para mahluk
yang lebih tinggi yakni dunia para widyadara widyadari, dunia betara dan dunia
para dewa. Sehingga seperti jaman dahulu bahwa manusia bisa berkomunikasi
dengan para dewa dan para mahluk di kayangan. Kemampuan ini hanyalah dimiliki oleh
para sadhu, orang suci, para yogiswara yang tekun melakukan tapa brata yoga
semadi dalam kehidupannya.
Manusia yang disebut dengan manusia
memiliki keterbatasan dalam ruang gerak, karena manusia tubuhnya disusun oleh
pancamahabhuta yang bersifat masif atau padat, sehingga ia memiliki ukuran dan
bentuk tersendiri. Badan manusia seperti ini tak bisa melewati rintangan yang
bahannya sama dengan panca mahabuta. Seperti manusia yang berbadan padat ini
tak bisa menembus rintangan berupa tembok, kayu, dll. Sedangkan manusia di alam
samur atau wong samar komponen penyusun tubuhnya bersifat astral atau halus. Ia
hanya berupa badan suksma yang tak tersusun oleh panca maha bhuta, ia hanya
tersusun oleh komponen halus yang disebut dengan panca tan matra. Sehingga ia
merupakan sebuah sosok dalam kehampaan, namun berisi. Inilah mahluk samar tau
mahluk astral. Sehingga ia bisa menembus tembok atau benda padat lainnya. Ia
hanyalah sebuah kumpulan energy kehidupan berbentuk seperti yang ia inginkan.
Dengan demikian ia bisa merubah bentuknya sesuai dengan yang ia inginkan. Dan
ketika manusia berada dalam kondisi dimana energi tubuhnya sama dengan energy
mahluk astral tersebut, maka pada saat itulah manusia dapat melihat keberadaan
mahluk tersebut, berkomunikasi, bahkan melakukan aktifitas bersama sesuai
dengan keinginannya.
Kontak yang semakin intensif dari
manusia dengan mahluk astral ini memunculkan atau sampai pada tahap pertemanan
yang akrab. Kalau itu sosok laki dan perempuan bisa jadi terjadi hubungan khusus
yang disebut dengan pacaran bahkan perkawianan. Maka kerapkali di masyarakat
ada isu bahwa seseorang memiliki pacar wong samar, atau memiliki istri atau
suami wong samar. Dalam pada itu juga, kerapkali manusia menggunakan pola
hubungan ini untuk melakukan suatu kegiatan sesuai dengan kepentingan dari
manusia itu sendiri. Untuk kepentingan bisnis, ekonomi, kekuasaan, dunia
pengobatan dan lain-lain.
Pola hubungan seperti ini awalnya adalah
kontak biasa melanjut menjadi persekutuan yang sudah tentunya saling
menguntungkan. Maksudnya bahwa manusia akan dibantu oleh wong samar untuk
mencapai tujuan yang diinginkan oleh manusia itu sendri. Sedangkan manusia itu
sendiri terikat kontrak perjanjian dengan wong samar yang telah membantunya.
Apakah dalam bentuk haturan sesaji secara rutin atau hal lain sesuai dengan
perjanjian kedua belah pihak. (Ki Buyut/Kand.)
Suip
ReplyDelete